Jenis Film : drama
Produser : SUNIL SORAYA
Produksi : RAM SORAYA
Sutradara : RIZAL MANTOVANI
“ 17 Agustus di puncak tertinggi Jawa, 5 sahabat 2 cinta,
sebuah mimpi mengubah segalanya”
*'5cm' mengisahkan persahabatan 5 orang yang terdiri dari 4
laki-laki dan 1 perempuan: Genta dengan jiwa kepemimpinannya (Fedi Nuril),
Arial yang atletis (Denny Sumargo), Zafran yang puitis (Herjunot Ali), Ian yang
konyol (Igor Saykoji) dan Riani, satu-satunya perempuan yang ‘mengasuh’ keempat
sahabatnya (Raline Shah).
Sudah sepuluh tahun mereka bersahabat, hingga sampai pada
suatu kesadaran bahwa mereka terlalu lama hidup di lingkaran itu. Masing-masing
tidak mempunya teman lain di luar mereka berlima. Di titik itu, Genta
mengusulkan agar mereka berpisah dulu selama tiga bulan. Keluar dari zona
nyaman mereka, mencoba mengakrabi hal-hal di luar sana dan mengejarkan apa yang
selama ini tidak sempat dikerjakan.
Perpisahan selama tiga bulan cukup memberi arti bagi kelima
sahabat itu untuk berpikir dan melakukan sesuatu demi kepentingan diri mereka
masing-masing. Ian, satu-satunya yang belum lulus sarjana di antara mereka,
fokus kepada skripsi dan akhirnya mendapat jadwal sidang tugas akhir. Arial
yang grogi jika didekati perempuan akhirnya sanggup mendekati incarannya.
Zafran mulai menjalin hubungan dengan adik Arial, Adinda (Pervita Pearce) yang
selama ini ditaksirnya. Demikian pula dengan Genta dan Riani, sibuk dengan
urusan pribadi masing-masing.
Sesuai kesepakatan, setelah tiga bulan mereka akan bertemu
di tempat yang ditentukan oleh Genta. Lima sahabat, ditambah Adinda jadilah
berenam mereka memulai petualangan yang tak akan pernah mereka lupakan.
Sejak dimulai, film yang disutradarai oleh Rizal Mantovani
ini menyajikan dialog-dialog yang cair dan segar. Kekonyolan Zafran yang kerap
dipanggil Juple, dan Ian nyaris mengundang tawa di setiap kesempatan. Meski
kadang tampak berlebihan, humor yang disajikan masih pada takarannya.
Selain itu, film ini juga menyajikan gambar-gambar menarik
mulai dari Stasiun Senen. Walau agak janggal melihat enam petualang ini duduk
berdesakan di dua baris kursi, penonton dapat menyaksikan pemandangan sederhana
yang menyentuh meski sekilas, tentang keragaman penumpang kereta ekonomi dan
pemandangan fajar dari pintu bordes kereta.
Keindahan juga tampak memukau saat disajikan panorama Gunung
Semeru dan Danau Ranu Kumbolo di Jawa Timur serta samudera awan di pucak
Mahameru. Indahnya pemandangan alam seindah jalinan cerita persahabatan di
antara mereka. Walau kenyataannya sulit juga membayangkan lima orang bersahabat
selama sepuluh tahun, tapi hal ini boleh diabaikan. '5cm' tetap berhasil
menyajikan persahabatan yang manis, dengan sedikit percikan asmara dan ending
yang sungguh tak terduga.
Secara sederhana, melalui gambar hamparan alam yang indah,
film ini juga membangkitkan kecintaan kita terhadap Tanah Air. “Negeri ini
indah Tuhan, bantu kami menjaganya,” diucapkan seperti mantra yang menyihir
penonton oleh Zafran. Di saat lain, Ian yang juga menyindir orang-orang yang
kerap hanya mencela Indonesia. “Gue pake tanahnya, minum airnya, masak nggak
ada terimakasihnya?”
Adegan di Puncak Mahameru, saat bendera merah putih
dikibarkan diiringi lagu Tanah Air sungguh mampu membangkitkan keharuan. Walau
terasa ada jalinan cerita yang patah saat melihat keenam tokoh kita ini
tiba-tiba menjadi sentral di adegan upacara di puncak, tapi mungkin mau tidak
mau demikian karena enam tokoh inilah yang membawa misi persahabatan, cinta,
impian dan cita-cita pada film ini. Selain lagu 'Tanah Air', lagu-lagu milik
Nidji yang menjadi soundtrack film ini juga terasa sangat menyatu dengan jiwa
cerita.
Casting pemeran-pemeran dalam film yang diproduseri oleh
Sunil Soraya ini juga layak mendapat perhatian. Terutama Igor yang memerankan
Ian, terasa sungguh pas. Chemistry di antara mereka juga terasa pas. Namun di
beberapa tempat, Raline Shah tampat terlalu cantik saat mendaki puncak
tertinggi di Pulau Jawa, Mahameru . Apalagi dia mendaki dengan rambut terurai
begitu.
Keseluruhan, film ini sangat menghibur dan cukup
menginspirasi. Bila ada beberapa bagian cerita di novel tidak disertakan di
film, memang adaptasi tidak harus setia sepenuhnya dengan novel sumbernya.
Namun ketiadaan bagian cerita itu tidak mengurangi kekuatan film '5cm'. Tak
heran di beberapa bioskop di Jakarta, bangku-bangku terisi penuh dan penonton
memberikan tepuk tangan meriah saat film usai.